16 Gejala Stunting pada Anak yang Perlu Diwaspadai Oleh Orangtua

KotaMojokerto.com – Stunting pada anak adalah masalah serius yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Identifikasi dini gejala stunting sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjangnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas 16 gejala stunting pada anak yang perlu diwaspadai, memberikan panduan lengkap untuk orangtua dalam mengenali dan mengatasi masalah ini.

1. Pertumbuhan Fisik yang Lambat

Gejala pertama dari stunting adalah pertumbuhan fisik yang lambat. Anak yang mengalami stunting akan terlihat lebih pendek dan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka. Orangtua perlu memperhatikan pertumbuhan anak secara berkala dan berkonsultasi dengan dokter jika ada ketidaknormalan.

2. Berat Badan di Bawah Normal

Anak yang mengalami stunting cenderung memiliki berat badan yang di bawah normal untuk usianya. Hal ini dapat diukur dengan memantau grafik pertumbuhan anak yang disediakan oleh dokter.

3. Perkembangan Otak yang Terhambat

Tidak hanya dapat berpengaruh pada pertumbuhan fisik, tetapi stunting juga akan mempengaruhi proses perkembangan otak anak. Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki keterlambatan dalam perkembangan kognitif dan kemampuan belajar.

4. Keterlambatan Berbicara

Anak yang stunting mungkin mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara. Ini bisa terlihat dari kurangnya kosakata, pengucapan yang buruk, atau kesulitan dalam menyusun kalimat.

5. Kekurangan Energi dan Kelelahan yang Berlebihan

Anak yang stunting mungkin sering tampak lelah dan kekurangan energi. Ini bisa disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

6. Rentan Terhadap Infeksi

Sistem kekebalan tubuh juga akan mengalami kelemahan karena tubuh akan mudah terkena penyakit dan infeksi. Infeksi berulang dapat memperburuk kondisi stunting dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

7. Keterlambatan dalam Kemampuan Motorik

Stunting juga dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan motorik anak, baik itu motorik kasar maupun halus. Anak mungkin mengalami kesulitan dalam berjalan, berlari, atau bahkan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengancingkan baju.

8. Masalah Kesehatan Tulang

Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki masalah kesehatan tulang, seperti tulang yang rapuh atau mudah patah. Kondisi ini bisa menjadi dampak jangka panjang dari kekurangan nutrisi selama pertumbuhan.

9. Gangguan Sistem Pencernaan

Kekurangan nutrisi yang menyebabkan stunting dapat berdampak negatif pada sistem pencernaan anak. Mereka mungkin mengalami masalah seperti gangguan pencernaan, sembelit, atau diare secara kronis.

10. Gangguan Konsentrasi dan Perhatian

Anak yang mengalami stunting juga mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan konsentrasi dan perhatian. Ini dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam belajar dan berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.

11. Masalah Emosional dan Sosial

Stunting dapat berdampak pada aspek emosional dan sosial anak. Mereka mungkin mengalami masalah seperti rendah diri, kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya, atau bahkan depresi.

12. Kesulitan Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan

Anak yang mengalami stunting mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Mereka mungkin kurang aktif dan cenderung menghindari interaksi sosial.

13. Gangguan Siklus Menstruasi pada Anak Perempuan

Pada anak perempuan yang mengalami stunting, bisa terjadi gangguan pada siklus menstruasi. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi mereka di masa dewasa.

14. Kerontokan Rambut dan Masalah Kulit:**

Kekurangan nutrisi yang menyebabkan stunting dapat juga terlihat dari gejala eksternal seperti kerontokan rambut dan masalah kulit. Anak mungkin memiliki kulit kering, bersisik, atau bahkan mengalami masalah dermatologis lainnya.

15. Keterlambatan dalam Memasuki Tahap Pubertas

Stunting dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak, termasuk keterlambatan dalam memasuki tahap pubertas. Ini dapat berdampak pada kesehatan reproduksi dan perkembangan seksual di masa dewasa.

16. Ketidakmamp uan Menyesuaikan Diri dengan Tuntutan Lingkungan

Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki kesulitan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan sekitar. Mereka mungkin cenderung menjadi kurang aktif secara fisik dan kurang berpartisipasi dalam aktivitas yang melibatkan interaksi sosial.

Panduan untuk Orangtua

1. Perhatikan Pertumbuhan Anak Secara Berkala

Orangtua perlu secara rutin memantau pertumbuhan anak dan berkonsultasi dengan dokter jika ada ketidaknormalan.

2. Berikan Nutrisi yang Adekuat

Pastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk protein, vitamin, dan mineral esensial untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

3. Pertahankan Imunisasi Rutin

Imunisasi rutin sangat penting untuk memastikan sistem kekebalan tubuh anak tetap kuat dan mencegah penyakit infeksi.

4. Ajarkan Kebiasaan Hidup Sehat

Ajarkan anak kebiasaan hidup sehat, termasuk pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Jika orangtua mencurigai adanya gejala stunting pada anak, segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan lebih lanjut.

Stunting pada anak bukan hanya masalah pertumbuhan fisik, tetapi juga dapat mempengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial mereka. Orangtua memiliki peran penting dalam mengidentifikasi gejala stunting secara dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan memberikan perhatian dan perawatan yang tepat, anak-anak yang mengalami stunting dapat memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

adbanner